Apa itu audit ISO dalam sertifikasi ISO

Apa itu audit ISO dalam sertifikasi ISO

Audit ISO dalam konteks sertifikasi ISO adalah proses sistematis, independen, dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif guna menentukan sejauh mana kriteria audit (persyaratan standar ISO) terpenuhi.

Sederhananya, audit ISO adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan bahwa sistem manajemen suatu organisasi telah sesuai dengan persyaratan standar ISO yang relevan dan diimplementasikan secara efektif. Proses ini menjadi tahap penting dalam perjalanan organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan sertifikasi ISO.

Jenis-Jenis Audit ISO:

Dalam konteks sertifikasi ISO, terdapat tiga jenis audit utama:

1. Audit Pihak Pertama (Audit Internal):

   • Dilakukan oleh organisasi itu sendiri atau pihak yang bekerja atas nama organisasi.
   • Bertujuan untuk mengevaluasi kinerja sistem manajemen internal, mengidentifikasi potensi perbaikan, dan mempersiapkan diri untuk audit eksternal.

2. Audit Pihak Kedua (Audit Eksternal oleh Pihak Berkepentingan):

   • Dilakukan oleh pihak yang memiliki kepentingan dengan organisasi, seperti pelanggan, pemasok, atau mitra bisnis.
   • Bertujuan untuk memverifikasi bahwa organisasi memenuhi persyaratan mereka atau persyaratan kontrak.

3. Audit Pihak Ketiga (Audit Sertifikasi):

   • Dilakukan oleh lembaga sertifikasi independen dan terakreditasi.
   • Bertujuan untuk menilai kesesuaian sistem manajemen organisasi dengan standar ISO dan menentukan apakah organisasi layak mendapatkan sertifikasi. Audit ini terdiri dari:
     • Audit Awal (Initial Audit): Dilakukan untuk pertama kali sebelum sertifikat diterbitkan. Biasanya terdiri dari dua tahap: tinjauan dokumen dan audit lapangan.
     • Audit Pengawasan (Surveillance Audit): Dilakukan secara berkala (biasanya setiap tahun) setelah sertifikasi diberikan untuk memantau kepatuhan berkelanjutan.
     • Audit Resertifikasi (Recertification Audit): Dilakukan setelah masa berlaku sertifikat berakhir (biasanya setiap tiga tahun) untuk memperbarui sertifikasi.